Minggu, 15 April 2012

my short story : apakah salah jika aku jatuh cinta?


“Sulit mungkin bagi gue melupain dia sarah. Dia terlalu hadsome banget”. Seru Cilla saat dia mengadu padaku tentang pacarnya Blenzi.
“Apa susahnya Cilla?? Handsome gak jadi jaminan dia baik ato gak sama kamu. Coba kamu fikir, udah berapa kali kamu di gituin ama dia. Tapi kamu kayaknya udah kena santet ama tuh cowok”. Aku kesal dengan Cilla yang terus membela pacarnya padahal cowok itu jahat baget.
come on sarah… Blenzi is so handsome and cool. Iknow you also falling in love with him, yeah ??” Cilla menggodaku. Aku bergidik mendengarnya, dasar Cilla! Jadi cewek kok mudah banget jatuh cinta.
“ I know boy and I know love so don’t teach me about it!” aku meninggalkan Cilla sendirian dengan khayalan-khayalannya tentang Blenzi.
* * *
Minggu ini hari pertama di bulan april. Aku sudah disibukkan dengan beberapa tugas mata pelajaranku yang menumpuk. Mulai dari essay bahasa, beberapa praktikum IPA, dan temasuk olahraga. Aku sudah cukup lelah dengan tugas yang menumpuk ini. Tapi sepertinya energy dalam tubuhku memang tak pernah habis. Aku bahkan sering tertawa sewaktu aku menyadari aku seperti saraz 808 yang punya kekuatan lebih untuk menolong orang-orang di sekitarku. Yeah.. seperti itulah orang mengatakanku.
Sekolompok cowok mendekatiku saat aku sedang menulis essay di laptopku. Mereka mendekatiku dan duduk mengelilingiku. Aku mencoba untuk tetap tenang dan tidak menatap mereka. Aku tahu mereka sedang menatapku lekat-lekat. Dalam hatiku aku berkata “ Ya Allah apa yang akan mereka lakukan padaku?” seorang cowok melangkah mendekatiku dan duduk di sampingku. aku bergeser ke kanan dan segera menutup laptopku. Aku beringsut pergi tapi cowok itu keburu menarik tangan kiriku.
“hey lepaskan!!” erangku.
“mau kemana manis..aku sudah lama menyukaimu. Kau jangan pergi lagi dariku, ku mohon!!”
“aku bahkan tak mengenal siapa kamu. Kenapa kau bisa mengatakan seperti itu!” aku mencoba menarik tanganku dan menjauh pergi”
“Sarah.. duduklah, tenangkan dirimu. Kau jangan menjauh terus dariku”
Aku berlari menjauh dari lelaki aneh itu. Mereka masih tertawa tak jelas dengan lelucon-lelucon yang sebenarnya tak lucu. Aku mencoba menjauh dari kerumunan orang-orang yang ada. Tak sadar aku telah jauh dari sekolah. Banyak semak belukar yang ada dan tempat ini tak ku kenali.
 to be continue :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar