Orang sering salah pasang tentang istilah kiamat. Banyak orang mengira  kiamat itu berarti kehancuran total padahal artinya "waktu kebangkitan"  dari mati, tentunya berlaku di Akhirat bukan di dunia kini. 
Hari kehancuran total itu oleh Alquran dinamakan SA'AH yaitu WAKTU  penutupan kehidupan massal yang ditentukan Allah, tak seorangpun yang  dapat mengetahui bilamana berlakunya.  SA'AH itu tetap dirahasiakan  kejadiannya dengan mana setiap diri dapat diuji Iman dan Ilmunya.  Walaupun begitu Alquran menerangkan juga secara ilmiah bahwa SA'AH itu  akan terlaksana sesudah manusia tatasurya ini mengalami kebudayaan  tingkat antar planet, tersebut pada ayat 18/99.
Kedatangan SA'AH itu lebih cepat daripada kejapan mata. Kini dikatakan  SA'AH itu lebih cepat lagi maka kecepatan yang melebihi sinar ialah  kecepatan gerak Mar'a atau Comet
Kemusnahan total dari kehidupan di dunia kini memang akan berlaku pada  masa yang tidak dapat ditentukan, telah sama diakui oleh semua golongan  manusia yang menganut berbagai ajaran hidup, hanya golongan atheis  ortodox saja yang mengakuinya malah menyangka bahwa dunia kini akan  tetap berlangsung tanpa akhir. 
Atheis ortodox ini menganut faham reinkarnasi bahwa setiap diri yang  kini adalah kelangsungan hidup diri yang sudah mati dulunya. Setiap diri  akan mati dan hidup lagi berulang kali. Dalam hidupnya diri itu berlaku  pengujian untuk mencapai kehidupan yang baik sesudah matinya kemudian  lahir lagi sebagai bayi untuk menjalani hidup yang senilai dengan hasil  ujian yang senilai dengan hasil ujian yang dicapainya pada kehidupan  sebelumnya. Manusia yang dapat menjalani hidupnya baik akan hidup lagi  pada tingkat lebih tinggi sesudah matinya, sebaliknya yang jahat akan  lahir kembali pada tingkat hidup yang rendah dan yang rendah hingga  berupa binatang yang lebih hina. Suatu cara untuk mencapai ketinggian  hidup nantinya adalah dengan pengorbanan dan penderitaan serta diri  dalam hidup kini, semakin banyak pengorbanan yang dilakukan kini akan  tinggilah mutu hidup sesudah matinya.
Golongan ini dalam sejarahnya telah membuktikan bahwa kemusnahan total  yang selama ini diberitakan oleh para Nabi tidak pernah berlaku dari itu  mereka berpendapat kemusnahan demikian tidak akan terjadi. Yang  kejadian hanyalah kematian peribadi peribadi, dan kehidupan terus juga  berlangsung dengan keadaan yang lebih baik sebagai hasil dari  reinkarnasi, bintang-bintang tak pernah kelihatan berkurang. Surya dan  Bulan tidak pernah merobah sinarnya, demikian kehidupan kini akan  berjalan terus. Tetapi mereka tidak dapat membuktikan kenapa semua benda  angkasa itu telah terwujud dan kenapa diri yang ada kini tidak dapat  mengingat keadaan hidupnya dulu sebelum mati dan lahir kembali.
Golongan atheis modern telah melakukan penyelidikan terhadap umur  benda-benda angkasa. Mereka berkesimpulan bahwa Surya kita telah  menjalani umurnya selama 500 juta dan akan berfungsi 500 juta tahun lagi  demikian kehidupan kini akan berlangsung terus selama masa itu, tetapi  kemudian didapat pula keterangan bahwa umur tatasurya ini telah mencapai  4.500 juta tahun maka berobahlah pendapat pertama bahwa kehidupan kini  akan berlangsung terus dalam masa yang belum dapat ditentukan. Kematian  massal mungkin akan berlaku tersebab perperangan yang memakai tenaga  nuclear, atau tersebab perantukan Surya kita dengan suatu bintang lain  atau tersebab berkurangnya panas pada Surya hingga kehidupan di planet  tak mungkin terlaksana lagi.  Golongan ini dipengaruhi oleh teori  evolusi yang naluralistis dalam biology, mereka lupa bahwa setiap  bintang memiliki sifat repellent sesamanya yaitu sifat saling  bertolakkan. Mereka tidak dapat membuktikan kenapa adanya kehidupan  kini, mereka hanya meraba-raba dalam berpendapat dan rumus-rumus tentang  benda angkasa mereka tentukan tanpa pembuktian yang kuat.
Alquran memberitakan bahwa kehidupan dalam tatasurya ini akan ditutup  sekaligus secara mendadak dengan alasan dan pembuktian yang logis  komplit. Selaku alasan ialah hidup kini memang sengaja diciptakan Allah  untuk pengujian manusia ramai. Dengan ujian itu akan didapatlah nilai  tertentu bagi setiap diri untuk ditempatkan pada golongan yang baik atau  golongan yang jahat di Akhiral nanti sebagai dibicarakan yang berpokok  pangkal pada ayat 51/56. Dengan alasan itu teranglah bahwa hidup kini  bukan terwujud sendirinya tanpa ujung pangkal, bukan pula menjalani  reinkarnasi dengan mati dan hidup berulang-ulang kali, malah sesuai  dengan pemikiran wajar berdasarkan hukum kausalita bahwa hidup kini akan  ditutup secara massal untuk dibangkit pada kehidupan kekal tanpa ujung  di mana manusia yang menang ujian akan melakukan pengabdian langsung  kepada Allah, tiada manusia lain selain mereka, sedangkan yang kafir  akan berubah jadi batu atau besi dengan roh dalam kehidupan amat  sengsara.
Selaku pembuktian atas kebenaran pemberitaan Alquran itu, dulunya telah  dilaksanakan kemusnahan massal kecuali yang sengaja diselamatkan Allah  dalam perahu Nabi Noah. Hal demikian berlaku di permukaan seluruh  planet, disebutkan pada ayat 53/16 dan 53/54, dan kejadian tersebut  dapat pula dibuktikan dengan susunan daratan muka Bumi serta orbitnya  kini mengitari Surya.  Kalau dulu pemusnahan total itu sengaja  dilaksanakan Allah untuk perbaikan susunan planet-planet untuk tempat  kehidupan manusia, maka nanti akan dilaksanakan pula pemusnahan massal  tanpa kecuali. Kalau pemusnahan pertama dulu meneruskan keturunan  manusia untuk berkembang biak, maka pemusnahan kedua nanti akan menutup  pembiakan itu sementara menunggu kebangkitan untuk pengulangan hidup  bagi setiap diri yang pernah lahir di dunia kini.
Hari kehancuran total itu oleh Alquran dinamakan SA'AH yaitu WAKTU  penutupan kehidupan massal yang ditentukan Allah, tak seorangpun yang  dapat mengetahui bilamana berlakunya.  SA'AH itu tetap dirahasiakan  kejadiannya dengan mana setiap diri dapat diuji Iman dan Ilmunya.  Walaupun begitu Alquran menerangkan juga secara ilmiah bahwa SA'AH itu  akan terlaksana sesudah manusia tatasurya ini mengalami kebudayaan  tingkat antar planet, tersebut pada ayat 18/99.
Untuk dasar keterangan yang kita sampaikan ini, baik mengenai pendapat  atheis ortodox dan modern tadi, maupun pemberitaan Alquran tentang akan  berlakunya kehancuran total yang dinamakan SA'AH itu, di bawah ini  sengaja kita kutipkan maksud ayat Alquran seperlunya :
وَإِن تُطِعْ أَكْثَرَ مَن فِي الأَرْضِ يُضِلّ
ُوكَ عَن سَبِيلِ اللّهِ إِن يَتَّبِعُونَ إِلاَّ الظَّنَّ وَإِنْ هُمْ  إِلاَّ يَخْرُصُو
6/116. Dan jika engkau ikutlah kebanyakan orang di Bumi ini maka  mereka akan 
menyesatkan engkau dari garis hukum Allah, yang mereka ikuti hanyalah  dugaan dan 
mereka hanya mengira-ngira.   
إِنَّ السَّاعَةَ ءاَتِيَةٌ أَكَادُ أُخْفِيهَا لِتُجْزَى كُلُّ نَفْسٍ  بِمَا تَسْعَى
20/15. Bahwa SA'AH pasti datang, hampir saja AKU sembunyikan (ilmu)nya
untuk penguji setiap diri tentang apa yang dia usahakan.   
بَلْ كَذَّبُوا بِالسَّاعَةِ وَأَعْتَدْنَا لِمَن كَذَّبَ بِالسَّاعَةِ  سَعِيراً 
25/11. Tetapi mereka mendustakan adanya SA'AH itu dan Kami janjikanlah
siksaan perih untuk orang yang mendustakan SA' AH.   
.
وَقَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لَا تَأْتِينَا السَّاعَةُ قُلْ بَلَى 
وَرَبِّي لَتَأْتِيَنَّكُمْ عَالِمِ الْغَيْبِ لَا يَعْزُبُ عَنْهُ  مِثْقَالُ ذَرَّةٍ فِي السَّمَا
وَاتِ وَلَا فِي الْأَرْضِ وَلَا أَصْغَرُ مِن ذَلِكَ وَلَا أَكْبَرُ  إِلَّا فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ 
34/3. Dan berkatalah orang-orang kafir itu : "Tidak akan datang SA'AH  itu pada kita". Katakanlah: 
Awaslah, dan Tuhanku akan mendatangkannya padamu, DIA mengetahui hal  gaib, tidak tersembunyi 
daripadaNYA sebesar atom di planet-planet dan di Bumi, ini begitu juga  yang lebih kecil dari itu 
begitupun yang lebih besar, kecuali dalam ketetapan nyata.
إِنَّ السَّاعَةَ لَآتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيهَا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ  النَّاسِ لَا يُؤْمِنُونَ 
40/59. Bahwa SA'AH itu pasti datang, tiada keraguan padanya, akan tetapi
kebanyakan manusia tidak mempercayai.  
فَهَلْ يَنظُرُونَ إِلَّا السَّاعَةَ أَن
تَأْتِيَهُم بَغْتَةً فَقَدْ جَاء أَشْرَاطُهَا فَأَنَّى لَهُمْ إِذَا  جَاءتْهُمْ ذِكْرَاهُمْ 
47/18. Maka apa lagi yang mereka nantikan kecuali SA’AH yang akan datang  pada mereka 
secara mendadak. Sungguh telah datang tanda-tandanya maka apa lagi
gunanya pemikiran mereka ketika dia datang nantinya pada mereka.
يَسْأَلُونَكَ عَنِ السَّاعَةِ أَيَّانَ مُرْسَاهَا قُلْ إِنَّمَا  عِلْمُهَا عِندَ رَبِّي لاَ 
يُجَلِّيهَا لِوَقْتِهَا إِلاَّ هُوَ ثَقُلَتْ فِي السَّمَاوَاتِ  وَالأَرْضِ لاَ تَأْتِيكُمْ إِلاَّ بَغْتَةً يَسْ
أَلُونَكَ كَأَنَّكَ حَفِيٌّ عَنْهَا قُلْ إِنَّمَا عِلْمُهَا عِندَ اللّهِ  وَلَـكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لاَ يَعْلَمُون
7/187. Mereka bertanya padamu tentang SA'AH bila memusatnya,  katakanlah : Tidak ada yang sanggup membuktikan 
waktunya kecuali DIA. Amat berat keadaannya pada planet-planet dan Bumi  ini. Tidaklah dia datang padamu kecuali 
mendadak.  Mereka menanyakannya padamu seolah-olah engkau mengetahui  waktunya. Katakanlah: 
Ilmunya pada Allah, akan tetapi kebanyakan manusia itu tidak mengetahui.    
وَلِلّهِ غَيْبُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ
وَمَا أَمْرُ السَّاعَةِ إِلاَّ كَلَمْحِ الْبَصَرِ أَوْ هُوَ أَقْرَبُ  إِنَّ اللّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ 
16/77. Dan kepunyaan Allah kegaiban planet-planet dan Bumi ini, dan  tidaklah urusan SA'AH itu 
kecuali sekejap mata atau lebih cepat lagi, bahwa Allah itu menentukan  atas tiap sesuatu.  
وَإِن مَّن قَرْيَةٍ إِلاَّ نَحْنُ مُهْلِك
ُوهَا قَبْلَ يَوْمِ الْقِيَامَةِ أَوْ مُعَذِّبُوهَا عَذَاباً شَدِيداً  كَانَ ذَلِك فِي الْكِتَابِ مَسْطُوراً 
17/58. Dan tiada suatu negeri kecuali Kami binasakan dia sebelum Hari  kiamat atau Kami siksa 
dia dengan siksaan besar, adalah yang demikian itu tertulis dalam  Ketetapan.  
وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لَّا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ  مَن فِي الْقُبُورِ 
22/7. Dan bahwa SA' AH itu pasti datang, tiada keraguan padanya, dan  bahwa   Allah 
akan membangkitkan semua yang di dalam kubur.   
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ
يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمْ إِنَّ زَلْزَلَةَ السَّاعَةِ  شَيْءٌ عَظِيمٌ 
22/1. Wahai manusia, insyaflah pada Tuhanmu, bahwa goncangan SA'AH itu 
adalah sesuatu yang amat besar.   
Dengan segala alasan dan pembuktian yang kita sebutkan di atas ini  dapatlah diyakini bahwa SA' AH itu pasti datang waktu mana seluruh yang  berjiwa dalam daerah tatasurya ini akan menemui maut secara massal  mendadak, tidak seorangpun dapat menentukan waktunya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar