Minggu, 06 Februari 2011

Gejolak Mesir , Negara minyak bumi

        Unjuk rasa menentang rezim Presiden Hosni Mubarok terus berlanjut sepanjang Ahad kemarin. Pada hari ke-13 unjuk rasa, pemerintah berupaya bernegosiasi dengan kubu oposisi. Namun, negosiasi buntu karena tuntutan oposisi agar Mubarok lengser ditolak pemerintah.
Ratusan ribu pengunjuk rasa anti-Mubarok masih tetap bertahan di alun-alun Tahrir sepanjang hari di tengah penjagaan kepungan panser mikuter Mesir, Ahad.

Aksi pada Ahad menunjukan perlawanan rakyat Mesir murni berdasar revolusi rakyat, bukan digerakan oleh agama. Pengunjuk rasa beragama kristen menggelar misa Minggu sedangkan yang bergama Islam melaksanakan salat.

Unjuk rasa terus berlanjut hingga Ahad malam waktu setempat. Kendati banyak pengunjuk rasa mengalami kelelahan setelah non-stop 13 hari berunjuk rasa, namun mereka bertekad tidak akan mundur hingga Mubarok lengser.

Aksi serupa juga tetap digelar di Alexandria dan Mansoura. Pengunjuk rasa menegaskan tidak memerlukan dialog dengan pemerintah selain menuntut Mubarok mundur.

Sementara pemerintah berupaya meredam gejolak dengan menggelar negosiasi dengan kelompok-kelompok oposisi, termasuk oposisi terkuat Ikhwanul Muslimin, namun negosiasi masih  buntu. Tuntutan oposisi yang meminta Mubarok mundur ditolak pemerintah. Oposisi juga mendesak dicabutnya undang-undang darurat dan diamendemenkan konstitusi terkait pemilu dan masa jabatan presiden.(

Tidak ada komentar:

Posting Komentar