Oleh: Ahmad Dailami Toha 
Ketika memasuki sebuah showroom, butik atau toko yang menjual pakaian  wanita, kita akan mendapatkan pakaian dalam berbagai bentuk, corak dan  ragamnya. Mau pilih yang mana? Semuanya terserah kita. Sebab kita  sendiri yang akan memakainya. Kita pula yang akan menerima konsekuensi  dari memakai pakaian tersebut.
Pakaian dapat kita analogikan dengan kepribadian. Seperti halnya  pakaian, kepribadian wanita pun memiliki beragam jenis dan corak. Kita  diberi kebebasan untuk memilih tipe mana saja yang paling disukainya.  Namun ingat, dalam setiap pilihan ada tanggung jawab yang harus dipikul.  Karena itu, agar tidak menyesal dikemudian hari, Al-Qur’an memberi  tuntunan kepada orang-orang beriman (khususnya Muslimah) agar tidak  salah dalam memilih kepribadian.
Setidaknya ada lima tipe wanita dalam Al-Qur’an.
PERTAMA, tipe pejuang.
Wanita tipe pejuang memiliki kepribadian kuat. Ia berani menanggung  risiko apa pun saat keimanannya diusik dan kehormatannya dilecehkan.  Tipe ini diwakili oleh Siti Asiyah binti Mazahim, istri   Fir’aun. Walau berada dalam cengkraman Fir’aun, Asiyah mampu menjaga  akidah dan harga dirinya sebagai seorang Muslimah. Asiyah lebih memilih  istana di surga daripada istana di dunia yang dijanjikan Fir’aun. ALLAH  SWT mengabadikan doanya, Dan Allah menjadikan perempuan Fir’aun teladan  bagi orang-orang beriman, dan ia berdoa, 
Ya Tuhanku, bangunlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam surga dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya dan selamatkan aku dari kaum yang zalim (QS. At Tahriim [66]: 11).
KEDUA, tipe wanita shalihah yang menjaga kesucian dirinya.
Tipe ini diwakili Maryam binti Imran. Hari-harinya  ia isi dengan ketaatan kepada ALLAH. Ia pun sangat konsisten menjaga  kesucian dirinya. “Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki,  sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku dan aku bukan  (pula) seorang pezina!”. Demikian ungkap Maryam (QS Maryam [19]:  20). Karena keutamaan inilah, ALLAH SWT mengabadikan namanya sebagai  nama salah satu surat dalam Al-Qur’an (QS. Maryam [19]). Maryam pun  diamanahi untuk mengasuh dan membesarkan Kekasih ALLAH, Isa putra Maryam  (QS Maryam [19]: 16-34).
ALLAH SWT memuliakan Maryam bukan karena kecantikannya, namun karena  keshalihan dan kesuciannya.
KETIGA, tipe penghasut, tukang fitnah dan biang gosip.
Tipe ini diwakili Hindun, istrinya Abu Lahab.  Al-Qur’an menjulukinya sebagai “pembawa kayu bakar”  alias penyebar fitnah. Dalam istilah sekarang wanita penyiram bensin. 
Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya ia akan binasa. demikian pula istrinya, pembawa kayu bakar yang di lehernya ada tali dari sabut (QS Al Lahab [111]: 1-5).
Bersama suaminya, Hindun bahu membahu menentang dakwah Rasulullah  SAW, menyebar fitnah dan melakukan kezaliman. Isu yang awalnya biasa,  menjadi luar biasa ketika diucapkan Hindun.
KEEMPAT, tipe wanita penggoda.
Tipe ini diperankan Zulaikha saat menggoda Nabi  Yusuf. Petualangan Zulaikha diungkapkan dalam Al-Qur’an,
Dan wanita (Zulaikha) yang Yusuf tinggal di rumahnya menggoda Yusuf untuk menundukkan dirinya (kepadanya) dan dia menutup pintu-pintu, seraya berkata, Marilah ke sini. Yusuf berkata, Aku berlindung kepada ALLAH, sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik. Sesungguhnya orang-orang yang zalim tiada akan beruntung (QS. Yusuf [12]: 23).
Tipe wanita penggoda inilah yang sangat merusak kehidupan dunia  dikarenakan seorang wanita tipe ini tidak segan-segan menggoda siapa  saja baik laki laki beristri ataupun tidak, akibat dari perbuatannya  akan berakibat kehancuran rumah tangga orang lain, dan harga diri  perempuan tipe ini sangat jatuh dan tidak bermartabat. Di dunia modern  saat ini sering dinamai perempuan murahan. Apabila ada peluang menggoda  pasti dia akan lakukan, jangankan digoda justru perempuannya yang  menggoda, padahal sifat penggoda ada pada sifat laki laki.
KELIMA, tipe wanita pengkhianat dan ingkar terhadap suaminya.
ALLAH SWT memuji wanita yang tidak taat kepada suaminya yang zalim,  seperti dilakukan perempuan Fir’aun (QS At Tahriim [66]: 11). Namun,  pada saat bersamaan Allah pun mengecam perempuan yang bekhianat kepada  suaminya (yang saleh). Istrinya Nabi Nuh dan Nabi Luth mewakili tipe  ini. Saat suaminya memperjuangkan kebenaran, mereka malah menjadi  pengkhianat dakwah. Difirmankan, 
ALLAH membuat istri Nuh dan istri Luth perumpamaan bagi orang-orang kafir. Keduanya berada di bawah pengawasan dua orang hamba yang shaleh di antara hamba-hamba Kami; lalu kedua istri itu berkhianat kepada kedua suaminya, maka kedua suaminya itu tiada dapat membantu mereka sedikit pun dari (siksa) ALLAH; dan dikatakan kepada keduanya), Masuklah ke neraka bersama orang-orang yang masuk (neraka). (QS. At Tahriim [66]: 10).
Wanita-wanita yang dikisahkan Al-Qur’an ini hidup ribuan tahun lalu.  Namun karakteristik dan sifatnya tetap abadi sampai sekarang. Ada tipe  pejuang yang kokoh keimanannya. Ada wanita salehah yang tangguh dalam  ibadah dan konsisten menjaga kesucian diri. Ada pula tipe penghasut,  penggoda dan pengkhianat. Terserah kita mau pilih yang mana. Bila  memilih tipe pertama dan kedua, maka kemuliaan dan kebahagiaan yang akan  kita dapatkan. Sedangkan bila memilih tiga tipe terakhir, kehinaan di  dunia dan kesengsaraan akhiratlah akan kita rasakan.
Dan sesungguhnya Kami telah menurunkan kepada kamu ayat-ayat yang memberi penerangan, dan contoh-contoh dari orang-orang yang terdahulu sebelum kamu dan pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa (QS. An Nuur [24]: 34).
Wallaahu a’lam.
(sumber: dheryudi.wordpress.com) 

Tidak ada komentar:
Posting Komentar